Selasa, 12 Mei 2015

MAKNA NILAI DAN ETIKA



PENGENALAN 

Guru ibarat ibu bapa di sekolah. Seperti kata Allahyarham Hamka: Seorang murid mestilah mengakuiakan kelebihan gurunya dan rnenghormatinya kerana guru itu adalah sama dengan ibu bapa tentang kebesaran jasanya. Ibu bapa mengasuh tubuh sejak kecil, tetapi guru melatih jiwa supaya berfaedah setelah besar.Begitulah peranan guru, satu tugas yang amat berat tetapi mulia dan murni. Profesion perguruan cukup diberi perhatian oleh kerajaan melalui Kementerian Pendidikan. Maka tidak hairanlah begitu banyak maktab-maktab perguruan didirikan malah kini telah wujud sebuah 
universiti perguruan iaitu Universiti Pendidikan Sultan Idnis (UPSI) yang terletak di Tanjung Malim, Perak.

 Di peringkat universiti banyak kursus yang berkaitan bidang perguruan ditawarkan. 
Malah Kementenian Pendidikan merancang meramaikan lagi bilangan guru-guru yang berpendidikan diploma dan ijazah. Dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan, 
Kementerian Pendidikan membuka peluang kepada guru-guru yang memiliki sijil dan diploma 
melanjutkan pengajian ke peningkat yang lebih tinggi bertujuan meningkatkan 
tahap akademik mereka.  Ini selaras dengan usaha Kementenian Pendidikan untuk menjadikan negara sebagai pusat kecemerlangan ilmu serantau yang pastinya memerlukan tenaga pengajar di sekolah yang berkaliber.

Kerjaya sebagai guru membuka peluang yang begitu luas. Semakin meningkat jumlah penduduk, maka semakin banyak guru diperlukan tidak kira di bandar raya, bandar mahupun di luar bandar. Pendek kata di mana ada sekolah, maka di situ pastinya ada guru.Lulusan institusi pengajian di bidang mi tidak perlu bimbang kerana lepasan sijil, diploma dan ijazah pertama pasti dilamar oleh Kementenian Pendidikan selepas menamatkan pengajian. Terdapat juga guru-guru yang ditawarkan untuk berkhidmat di sekolah-sekolah swasta.

Daripada segi pendapatan, seseorang guru akan ditawarkan gaji dan elaun berdasarkan kelulusan mereka sama ada di peringkat sijil, diploma atau ijazah.  Maktab-maktab perguruan dan universiti menawarkan pelbagai kursus yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diajar di sekolah rendah atau menengah. Maktab-maktab perguruan menawarkan kursus berkaitan mata pelajaran sekolah rendah dan menengah rendah, sementara universiti menawarkan kursus yang diajar di peningkat menengah atas.

Para pelajar boleh memilih kursus yang sesuai sama ada aliran sains, sastera, agama, teknik, vokasional atau bahasa.terletak  Seperti profesion lain, seorang guru dalam tugasan seharian harus berpegang kepada etika dan tata susila profesion perguruan supaya tidak lari daripada matlainat murninya. Mereka juga harus minat terhadap profesionnya serta mata pelajaran yang diajar.





PENGERTIAN NILAI


Nilai tidak asing lagi ditelinga kita tapi tahukah kita apa itu pengertian nilai?. banyak para ahli yang telah mendefinisikan pengertian nilai itu karna didalam keseringan kita nilai selalu menjadi tujuan kita sehari-hari terutama bagi para pelajar karna nilai sangat penting karna dapat mengetahui kepintaran seseorang dengan nilai tersebut, sehingga nilai memiliki fungsi tersebut. 
Pengertian Nilai adalah sebuah konsep yang menunjuk pada hal-hal yang dianggap berharga dalam kehidupan. Sesuatu itu dianggap berharga karena hal itu baik, indah, bena,dan pantas. itulah sebabnya, nilai seringkali dipahami sebagai hal-hal yang dianggap baik, indah, benar, dan pantas. Sebaliknya, hal-hal yang buruk,tidak indah, salah dan tidak pantas dianggap tidak bernilai. contoh, ketekunan adalah nilai, karena dianggap sebagai sikap yang baik. kecantikan adalah nilai, karena dianggap sebagai hal yang indah. kejujuran adalah nilai, karena dianggap sebagai hal yang benar. Dalam sosiologi, ada berbagai pengertian yang dikemukakan para hali mengenai nilai, beberapa pengertian nilai adalah sebagai berikut. 


1) Nilai adalah gagasan-gagasan yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok tentang apa yang dikehendaki, apa yang layak, dan apa yang baik atau buruk (Antony Giddens, 1995)

2) Nilai adalah gagasan-gagasan tentang apakah suatu tindakan itu penting atau tidak penting. (Horton & Hunt, 1987)

3) Nilai merupakan gagasan kolektif (bersama-sama) tentang apa yang dianggap baik, penting, diinginkan, dan dianggap layak. Sekaligus tentang yang dianggap tidak baik, tidak penting, tak layak diinginkan dan tidak layak dalam hal kebudayaan. Nilai menunjuk pada hal yang penting dalam kehidupan manusia, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. (Richard T. Schaefer dan Robert P.Lmm, 1998)

Dari berbagai pengertian Nilai menurut para ahli dapat disimpulkan menurut artikelsiana.com tentang pengertian nilai adalah konsepsi abstrak dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk. Contohnya orang, menganggap menolong bernilai baik, sedangkan mencuri bernilai buruk.. 


Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat dikemukakan kembali bahwa nilai itu adalah rujukan dan keyakinan dalam menentukan pilihan. Sejalan dengan definisi itu maka yang dimaksud dengan hakikat dan makna nilai adalah berupa norma, etika, peraturan, undang-undang, adat kebiasaan, aturan agama dan rujukan lainnya yang memiliki harga dan dirasakan berharga bagi seseorang. Nilai bersifat abstrak, berada dibalik fakta, memunculkan tindakan, terdapat dalam moral seseorang, muncul sebagai ujung proses psikologis, dan berkembang kearah yang lebih kompleks (Hidayat dan Mulyadi, 2006: 7)

Adapun berkaitan dengan makna “bebas nilai”, bila dikaitkan dengan ilmu pengetahuan, Keraf dan Dua (2001: 149) menyatakan bahwa artinya adalah tuntutan yang ditujukan kepada ilmu pengetahuan agar ilmu pengetahuan dikembangkan dengan tidak memperhatikan nilai-nilai lain di luar ilmu pengetahuan. Keraf dan Dua melanjutkan (2001: 150) bahwa maksud dasar dari tuntutan ini adalah agar ilmu pengetahuan tidak tunduk kepada pertimbangan lain di luar ilmu pengetahuan, sehingga malah mengalami distorsi. Hal tersebut diawali dari asumsi yang menyatakan bahwa dalam prosesnya, ilmu pengetahuan berjalan dengan tidak murni karena tunduk pada pertimbangan politik, religius, maupun moral.

Bila kita kaji perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban yang berkembang di Barat, dapat kita pahami mengama para ilmuwan kemudian ingin memisahkan ilmu pengetahuan dari cengkraman politik, religius, bahkan moral. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa perjalanan perkembangan ilmu pengetahuan di Barat tidak semulus dengan apa yang berkembang di Dunia Islam. Hal ini disebabkan adanya beberapa penemuan para ilmuwan yang bertentangan dan nash Al Kitab, sehingga mengakibatkan beberapa ilmuwan harus memilih satu pilihan yang bertolak belakang. Satu datang dari penelitian yang ia lakukan yang tentu saja ia yakini kebenarannya, sedangkan di sisi lain, datang dari nash dan dalil yang tidak bisa dibantah, namun realitanya bertentangan dengan fakta dan data yang ditemukan di lapangan.

Hal tersebut sangat bertolak belakang dengan apa yang terjadi dalam Dunia Islam. Bagaimana kita lihat perkembangan ilmu pengetahuan berkembang pesat dan tidak mengalami benturan dengan Kitab Suci, selain beberapa pemahaman filsafat yang menurut sebagian ulama telah menyimpang dan bertentangan dengan ajaran Aqidah Islamiyah. Namun, apa yang dihasilkan ilmu pengetahuan berupa data dan fakta di lapangan tidak bertentangan dengan apa yang ada dalam nash Al Qur`an, bahkan seringkali kita temukan bahwa penemuan-penemuan tersebut justru semakin mendukung kebenaran Al Qur`an.


Oleh karena itu, Islam tidak ingin membiarkan ilmu pengetahuan, secara khusus, dan aspek kehidupan yang lain secara umum, berjalan bebas nilai. Islam hadir untuk membingkai, mengarahkan, dan menjadi spirit bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan perjalanan umat manusia secara umum. Hal ini merupakan sebuah kemestian karena Islam hakikatnya adalah satu nizham (sistem) yang utuh dan menyeluruh. Hasan Al Banna mengatakan bahwa Islam adalah sistem yang menyeluruh, yang mencakup seluruh aspek kehidupan; Ia adalah negara dan tanah air atau pemerintahan dan umat. Akhlak dan kekuatan atau kasih sayang dan keadilan. Pengetahuan dan undang-undang atau ilmu dan peradilan. Materi dan sumber daya alam atau usaha dan kekayaan. Ia adalah jihad dan dakwah atau tentara dan pemikiran. Sebagaimana ia adalah akidah yang jujur dan ibadah yang benar, tidak kurang tidak lebih.









PENGERTIAN ETIKA

Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup internasional di perlukan suatu sistem yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain. Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agar mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita. 

Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku. Istilah lain yang identik dengan etika, yaitu: Susila (Sanskerta), lebih menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup (sila) yang lebih baik (su). Akhlak (Arab), berarti moral, dan etika berarti ilmu akhlak.


Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini : – Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik. – Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal. – Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.

Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kitauntuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yangpelru kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.






Tiada ulasan:

Catat Ulasan